Pertemuan dengan OKI, Menlu RI Mengecam Agresi Israel

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. Foto: istimewa

Jakarta, Saorakyat.com – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Lestari Priansari Marsudi menghadiri pertemuan luar biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) secara virtual pada Minggu (16/5/2021).

Dalam pertemuan tersebut, Indonesia kembali menyampaikan agar OKI kembali bertemu untuk membahas isu yang sama, yakni agresi Israel terhadap Palestina.

“Kita semua tidak boleh lupa bahwa Palestina adalah satu-satunya negara yang masih diduduki oleh kekuatan kolonial di dunia ini. Semua penderitaan Palestina disebabkan oleh Israel sebagai occupying power. Indonesia mengecam keras semua tindakan yang dilakukan oleh Israel,” ujar Retno.

Retno juga menyampaikan tiga usulan kunci kepada negara-negara anggota OKI terkait masalah Palestina dan agresi Israel.

Baca juga: Komandan Pasukan Teroris Papua Lekagak Telenggan Tewas Ditembak

Pertemuan ini dihadiri oleh 16 Menteri dan Wakil Menteri Luar Negeri negara-negara anggota OKI dan juga wakil dari negara OKI lainnya.

Pertemuan dilakukan khusus membahas agresi Israel di wilayah Palestina, khususnya Al-Quds Al-Shareef atau Yerusalem dan juga jalur Gaza.

“Saya sampaikan bahwa sebelum pertemuan OKI ini dilakukan, dalam beberapa hari terakhir ini saya melakukan banyak sekali komunikasi dengan para Menteri Luar Negeri negara lain, ” ujar Retno

Di dalam pembicaraan tersebut atau di dalam komunikasi tersebut, semua mengkhawatirkan situasi yang berkembang di Palestina saat ini.

“Saya selalu menekankan pentingnya setiap dari kita menggunakan pengaruh masing-masing agar kekerasan dapat dihentikan, upaya de-eskalasi dilakukan, dan gencatan senjata dapat segera dilakukan,” tandas Retno

Dalam komunikasi tersebut, pihaknya juga bertukar pikiran mengenai berbagai forum dan mekanisme internasional yang dapat kita pakai untuk membantu Palestina dan meredakan situasi ketegangan saat ini.

READ  Musrembang Kabupaten Luwu Digelar Menyusun RPJPD Luwu Tahun 2025-2045

Hari ini juga Dewan Keamanan PBB akan melakukan pertemuan yang akan membahas krisis ini. Kita masih belum tahu apa hasil dari pertemuan Dewan Keamanan PBB pada hari ini.

“Itu komunikasi pada tingkat saya. Pada tingkat yang lebih tinggi lagi, pada tingkat pemimpin atau leaders, Presiden RI juga melakukan komunikasi dengan sejumlah pemimpin yang juga membahas situasi Palestina. Selain itu di dalam komunikasi-komunikasi tersebut, Presiden RI juga membahas tindak lanjut dari ASEAN Leaders Meeting dan juga proses perdamaian Afghanistan,” sebut Retno.

Menindaklanjuti komunikasi tiga pemimpin di Asia Tenggara yaitu Presiden RI, PM Malaysia dan Sultan Brunei Darussalam, maka Indonesia-Malaysia-Brunei Darussalam telah sepakat untuk mengeluarkan Joint Statement mengenai sikap ketiga negara tersebut terhadap situasi Palestina saat ini.(sr)