BANTUL, SAORAKYAT.COM. – Bulan Ramadhan seharusnya diisi dengan aktivitas yang bermanfaat. Namun belasan anak remaja di Kabupaten Bantul ini, justru malah perang sarung. Parahnya, sarung mereka diisi batu.
Setidaknya, polisi telah menindak dua perang sarung yang dilakukan oleh para remaja tersebut.
Pertama, perang sarung yang terjadi di Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, pada Sabtu (25/3) pukul 03.00 WIB.
“Bhabinkamtibmas Wukirsari dipimpin Kapolsek Imogiri melaksanakan giat patroli cipta kondisi mendapatkan beberapa anak-anak naik kendaraan berboncengan dan mengayun-ayunkan sarung di seputaran lapangan Wukirsari,” kata Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry Prana Widyana, Minggu (26/5).
Polisi bersama beberapa warga kemudian melaksanakan sweeping. Hasilnya tujuh anak-anak dengan tiga kendaraan sepeda motor berhasil diamankan. Polisi juga turut mengamankan sarung berisi batu yang digunakan untuk tawuran perang sarung.
“Mengamankan tiga motor dan tujuh anak-anak serta sarung berisi batu yang akan digunakan untuk tawuran,” jelasnya.
Atas kejadian tersebut diadakan problem solving dan diamankan ke Polsek Imogiri. Selanjutnya memanggil ortu masing-masing dan diadakan pembinaan dan diserahkan ke ortu masing-masing,” katanya.
Juga Terjadi di Sewon
Perang sarung yang kedua terjadi di wilayah Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, pada Jumat (24/5) pukul 23.00 WIB.
Peristiwa ini bermula dari beberapa remaja di Kasihan, Bantul, yaitu rombongan VZ (15) dkk berjalan-jalan ke Paseban Bantul setelah tarawih. Mereka menggunakan 3 sepeda motor dan berbonceng 3.
“Sesampainya di Simpang Empat Kasongan rombongan diteriaki oleh rombongan sepeda motor lain dengan jumlah 10 motor menggunakan sepeda motor metik, memakai helm dan jaket hitam,” katanya.
Rombongan VZ dkk yang berjumlah 9 orang mengaku dipukul rombongan lain yang tak dikenal dengan sabuk. Rombongan VZ dkk lalu mengejar rombongan tak dikenal itu untuk balas dendam.
Sesampainya di Simpang Tiga Bluyaan, selatan Pasar Niten Lama, rombongan yang tak dikenal itu berhenti dan terjadi aksi saling pukul dengan menggunakan sarung dan gesper dengan rombongan VZ dkk.
VZ dkk mengaku rombongan tak dikenal itu mengeluarkan gir sehingga rombongan VZ ini melarikan diri dan berhasil diamankan warga. VZ dan 3 teman lainnya berhasil diamankan sementara 5 teman VZ lain melarikan diri.
“Ada 2 kejadian (perang sarung), Imogiri dan Sewon. Kejadian di Sewon dan diamankan di Jalan Bantul kemudian diamankan oleh Polsek Kasihan dan diantar ke Polres Bantul,” katanya
Orang tua remaja ini kemudian dihadirkan ke Polres Bantul. Sepeda motor yang mereka gunakan untuk perang sarung baru oleh diambil setelah Lebaran.
( sumber: https://kumparan.com/kumparannews/)