Ambulans Angkut BBM Subsidi ke Perusahaan Tambang

banner 468x60

SULTRA, SAORAKYAT– Praktik curang distribusi BBM masih saja terus terjadi di beberapa wialayah. Kekinian, mobil ambulans digunakan angkut BBM jenis solar ke perusahaan tambang.

Praktik curang ini, pelakunya seorang honorer Puskesmas Laonti berinisial AS (35) di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra) .

banner 336x280

Oknum tersebut menggunakan mobil ambulans mengangkut 350 liter bahan bakar minyak (BBM) jenis solar ke perusahaan tambang.

Dia menjual BBM bersubsidi itu dengan harga Rp 400 ribu per jeriken.
Aksi AS terkuak setelah mengantar BBM bersubsidi itu ke perusahaan tambang di Desa Wawatu, Kecamatan Moramo Utara, Jumat (25/7/2025) pagi.

Baca juga:  Praktik Curang BBM Subsidi Diminta Diproses ke Meja Hijau

Saat itu, AS dicegat oleh salah satu sekuriti saat hendak keluar dari wilayah perusahaan.

“Sopir ini ditahan sekuriti, dan kondisi jerikennya sudah dalam keadaan kosong. Lalu difoto untuk dokumentasi,” kata Kasatreskrim Polres Konawe Selatan Iptu La Ode Muhammad Jefri Hamzah, mengutip, Sabtu (26/7/2025).

Setelah ditahan, mobil ambulans tersebut dilepas dan meninggalkan pos sekuriti. Namun, belakangan dokumentasi foto tersebut beredar luas hingga ke tangan polisi.

“Beredar postingan mobil ambulans milik Puskesmas Laonti beredar luas angkut BBM, anggota turun lakukan penyelidikan,” kata Jefri.

Jefri menuturkan, sopir ambulans tersebut kemudian diamankan untuk dilakukan pemeriksaan. Polisi juga mengamankan JH selaku penerima BBM ilegal tersebut.

“Keduanya sudah kita amankan dan masih dalam pemeriksaan. AS ini honorer Puskesmas Laonti asal ambulans tersebut,” imbuh Jefri.

Solar dijual Rp 400 Ribu per Jeriken
Jefri mengatakan BBM ilegal tersebut didapatkan AS dari para pengantre di SPBU Cialam Kecamatan Konda.

Total ada 10 jeriken masing-masing berisi 35 liter solar yang dibawa ke perusahaan tambang menggunakan mobil ambulans puskesmas.

“BBM jenis solar itu sebanyak 10 jeriken isi 35 liter mau dibawa (ke perusahaan tambang) dan diterima oleh pria inisial JH. (Solar subsidi) dijual 400.000 per jeriken,” bebernya

Sopir Ambulans dinonaktifkan
Kepala Puskesmas Laonti, Hardin. Ia benarkan AS merupakan honorer yang ditugaskan sebagai sopir ambulans. AS langsung dinonaktifkan setelah ketahuan mengangkut solar pakai ambulans tersebut.

Baca juga : Investor Korea Selatan Lirik Nikel Sorowako

“Sopir kami dinonaktifkan sementara. Kami akan segera mencari pengganti sementara, sambil menunggu hasil dari kepolisian,” ujar Hardin mengutip detikcom, Sabtu (26/7/2025).

Dia mengaku tidak mengetahui aksi ilegal yang dilakukan oleh AS selama ini. Ia baru mengetahui ambulans puskesmas digunakan mengangkut BBM ilegal setelah viral.

“Kami tidak tahu (kecurigaan angkut BBM ilegal), baru kemarin kami tahu pas viral,” ucapnya.

Sebagai informasi, pemerintah pusat melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2012 telah menegaskan larangan penggunaan BBM subsidi untuk kepentingan industri, termasuk pertambangan dan perkebunan. Pelanggaran terhadap aturan ini dapat dikenakan sanksi administratif hingga pencabutan izin usaha. (*)

 

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *