Bupati Lutra, Indah Putri Indriani dalam suatu kegiatan panen padi di Lutra. Dalam berbagai medsos foto demikian disinyalir sebuah pencitraan. Foto: -ist-
LUTRA, Saorakyat.com– Meski di tengah pandemi Covid-19, Pemda Luwu Utara (Lutra) mengklaim masih bisa memproduksi 104.363,52 ton Gabah Kering Panen (GKP) atau 86,561,01 ton Gabah Kering Giling (GKG). Benarkah demikian atau sekadar membangun pencitraan? Pasalnya di Lutra saat ini juga akan memasuki tahapan pilkada.
Bupati Lutra, Indah Putri Indriani disebut-sebut sebagai salah satu bakal kontestan pesta demokrasi masyarakat Lutra tahun ini. Sekaligus sebagai petahana. Apalagi santer dalam berbagai media sosil menduga banyak melakukan pencitraan.
Meski demikian, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Lutra merilis hingga Mei 2020, luas tanam di Lutra sudah mencapai 21.427,10 ha, dan luas panen 19.715,60 ha.
Baca Juga: Prabowo dan SYL Dampingi Jokowi Tinjau Lumbung Pangan di Kapuas
Untuk produksi GKP sampai Mei 2020 mencapai 104.363,52 ton dan 86,561,01 ton untuk produksi GKG, dengan produktivitas 5,56 ton per ha.
Melihat konsumsi beras Lutra 118 kg/kapita/tahun, berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan Lutra Tahun 2019), dan buffer stok (stok pengaman yang tersedia) sampai Mei 4.350,92 ton. Maka Lutra hingga Mei 2020 sudah surplus beras 34.477,89 ton. Sekadar informasi jumlah penduduk Lutra saat ini mencapai 367.367 jiwa.
Dibanding 2019 yang juga surplus beras 90.601,75 ton, capaian tahun ini boleh dibilang luar biasa. Mengingat kondisi saat ini tidak normal karena ada wabah virus corona. Tahun lalu, luas lahan di Lutra 28.970,90 ha dan luas tanam 49.005,80 ha, dengan luas panen 46.008,80 ha. Produksi mencapai 262.955,39 ton KGP. Rerata provitas 5,83 to/ha.
Baca Juga: Sri Mulyani Tak Terima CPNS Kemenkeu Selama 5 Tahun, Termasuk dari STAN
Plt. Kadis TPHP Rusydi Rasyid mengatakan, pemerintah daerah terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi dan produkvitas pertanian. Khususnya tanaman pangan, di Kabupaten Lutra.
Salah satunya kata dia, adalah kegiatan Penangkaran Benih Padi yang dikerjasamakan dengan pemerintah Taiwan dan Universitas Hasanuddin.
Bantuan alat mesin pertanian (alsintan) seperti traktor, pompa air, power thresser, irigasi tanah dangkal, dam parit, combine, RMU, dan pintu air, juga terus dilakukan guna menambah daya dobrak dan semangat petani dalam mewujudkan kedaulatan pangan. Tak hanya itu, pembangunan dan perbaikan infrastruktur pertanian juga terus dilakukan.
Baca Juga: Arief Budiman: Pilkada Serentak 2020 Jadi Sejarah Baru Pemilu Indonesia
“Kita bisa lebih meningkatkan produksi pertanian dengan berbagai kegiatan yang pro petani, termasuk penerapan 10 paket teknologi pertanian,” kata Rusydi baru-baru ini.
Apalagi, sebut dia, program Upaya Khusus (Upsus) Luas Tambah Tanam (LTT) dan Serap Gabah Petani (Sergap), semakin menambah motivasi mewujudkan kedaulatan pangan.
Hal yang sama disampaikan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani (IDP), saat menyerahkan bantuan alsintan di desa Saptamarga kecamatan Sukamaju, Selasa 7 Juli 2020 kemarin.
Di hadapan kelompok tani (poktan), orang nomor satu di Lutra ini juga mengungkapkan capaian di sektor pertania, salah satunya capaian surplus beras 34.477,89 ton.
“Menurut data BPS, meski saat ini ada perang dagang global dan pandemi covid-19, kita di Lutra pertumbuhan ekonominya tinggi, 7,11%. Terlebih, 52% PDRB Lutra disumbang dari sektor pertanian. Begitu juga Luwu Utara masih surplus beras, di mana hingga Mei 2020, kita masih surplus 34.477,89 ton,” ungkap Indah Putri Indriani. (rzl/asy)