Memasuki tahun ketiga, MicroMentor Indonesia yang merupakan merupakan program kolaborasi antara Mastercard dengan PT Bank Commonwealt (Bank Commonwealth) berupa platform mentoring untuk mempertemukan wirausaha dengan mentor bisnis.
Sejak diluncurkan pada 2019, sampai saat ini MMI telah menjangkau lebih dari 60.000 entrepreners dan lebih dari 20.000 mentor dengan 200.000 interaksi mentor-mentee di setidaknya 34 provinsi dalam program MMI Bisnis maupun pelatihan pengembangan bisnis dan keamanan siber yang dilakukan secara daring dan luring.
Dalam perayaan ulang tahun ke-3 yang di gelar di Samisara Grand Ballroom, Sopo Del Tower, Fariz Harisuddin selaku Master Mentor Sigap UMKM MicroMentor Indonesia turut menjadi pembicara pada peryaan ulang tahun ke-3 Micro Mentor Indonesia. Sebagai salah satu mentor yang cukup berhasil memberikan pendampingan pada UMKM melalui platform MicroMentor, Fariz menceritakan motivasinya menjadi relawan mentor untuk membantu UMKM melalui MicroMentor.
“Saya mulai bisnis dari umur 19 tahun, dulu sambil kuliah. Keluarga saya tidak ada yang memiliki background wirausaha, saya tidak punya ilmu, dan tidak punya mentor. Semuanya modal nekat. Dan tentu saya banyak kegagalan yang saya alami. Sampai puncaknya pada saat saya berumur 21 tahun, saya mengalami kebangkrutan. Dari situ saya belajar lagi dari nol, baca lebih banyak buku, dan belajar bangun networking dengan entrepreneur-entrepenuer lainnya” kata Fariz.
“Saat itu, mendapatkan mentor itu susah dan mahal. Ada yang mematok harga 3-12 juta hanya untuk 3 hari mentoring.” ungkap Fariz tentang mahalnya mendapatkan fasilitas mentoring usaha.
“Momen setelah kebangkrutan saya di usia 21 tahun dulu itu justru menjadi titik balik dari kondisi keuangan saya hingga saat ini. Saya percaya selain dari kerja keras, itu ada keajaiban dari Tuhan juga, saya merasa berhutang dengan kebaikan Tuhan, maka saya berusaha membalasnya dengan memberikan mentoring gratis, salah satunya lewat platform MicroMentor.” tambahnya. (*/dirman)