Hasil PCR 16 Santri Ponpes Temboro Magetan Positif Covid-19

  • Pulang Kampung ke Luwu dan Lutra, Dua Santri dari Temboro Positif Covid-19

JAKARTA, Saorakyat.com – Bupati Magetan, Suprawoto menyebut ada 16 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatah Temboro di Kecamatan Karas dinyatakan positif corona setelah hasil tes swab mereka telah keluar.

Menurutnya, ke 16 santri yang dinyatakan positif itu merupakan hasil dari tracking ke 43 pasien terkonfirmasi positif corona yang ada di Malaysia. Tercatat ada 305 santri yang telah menjalani rapid test.

“Dari 305 orang itu ada 31 hasil rapid test positif. Kemudian kami lakukan swab dan keluar 16 orang positif Covid-19,” kata Bupati Magetan, Suprawoto, Sabtu (25/4/20) melansir kumparan.com

Baca Juga:

Ia menyebut, ke 16 santri itu berasal dari Malaysia, Thailand, Kamboja dan warga negara Indonesia (WNI).

“Campuran ada WNI ada pula WNA, tapi saya lupa data persisnya,” papar dia.

Para santri Ponpes Temboro yang terkonfirmasi positif corona sekarang kini telah diisolasi.

Bupati Suprawoto mengaku akan mengkomunikasikan dengan pihak pondok atas masalah ini.

Pihak Ponpes Al-Fatah Temboro mengaku telah memperketat penjagaan dan tidak lagi menerima tamu.

“Mereka yang bisa masuk ke Desa Temboro dan Ponpes Temboro hanya mempunyai id card. Lainnya tidak bisa,” pungkasnya.

Tambahan 16 santri terkonfirmasi positif Covid-19 dari Ponpes Temboro di Magetan mengakibatkan kini ada 31 orang positif corona.

Sulawesi Selatan: Satu Santri Asal Luwu dan Satu Asal Luwu Utara Positif Corona

Sementra itu, sejumlah santri ponpes Al-Falah Temboro asal Tana Luwu (Luwu dan Luwu Utara) yang pulang kampung sejak pekan lalu juga ada yang dinyatakan positif dan yang lainnya menjalani karantina di Makassar. Satu diantaranya diisolasi di RSUD Batara Guru, Belopa.

READ  Sudah 7 PDP Dinyatakan Negatif Covid-19 di Lutra

Jubir Gugus Tugas Covid-19 Pemda Lutra, Komang Krisna, menjelaskan, santri yang positif Covid-19 itu berbeda dengan santri yang sempat viral karena hasil rapid test-nya dikabarkan reaktif atau terindikasi positif corona.

“Santri yang positif itu termasuk berstatus orang tanpa gejala (OTG). Riwayat perjalanannya dari Magetan, Jawa Timur,” jelasnya.

OTG ini salah seorang santri pesantren Temboro Magetan di Jawa Timur. Ia berangkat ke Makassar melalui penerbangan ketiga dan tiba 18 April 2020.

Menurut Komang, santri ini saat tiba di Makassar langsung dilakukan pemeriksaan rapid test dan hasilnya reaktif.

Baca Juga:

“Hasil rapid test-nya waktu itu reaktif, sehingga yang bersangkutan langsung dikarantina di Makassar. Jadi belum sempat ke Lutra,” jelas dia.

Kendati demikian, hasil rapid test bukan menjadi rujukan. Sehingga dilakukan pemeriksaan PCR melalui pengambilan swab hidung dan tenggorokan oleh TGC Dinas Kesehatan Provinsi guna memastikan santri ini positif atau negatif.

“Hasil pemeriksaan PCR-nya baru tadi pagi kami diberi tahu oleh TGC Provinsi bahwa hasilnya positif Covid-19,” terangya.

Ia mengatakan, santri ini belum sempat ke Lutra, tapi langsung dikarantina di Makassar sambil menunggu hasil swab test-nya, dan hasilnya positif. Santri ini menjalani isolasi selama 14 hari ke depan, sambil menunggu pemeriksaan selanjutnya, guna memastikan yang bersangkutan betul-betul sembuh.

“Jadi, semua santri yang rapid-nya reaktif, tidak dipulangkan ke daerah asalnya, tapi langsung dikarantina,” sebutnya.

Informasi yang dihimpun, satu dari 2 orang santri cluster Temboro pulang kampung ke Kabupaten Luwu, juga terkonfirmasi positif.

READ  NA Intruksikan Kadis Kesehatan Sulsel Antisipasi Virus Korona

Warga Desa Tiromanda Kecamatan Bua itu dinyatakan positif terpapar Covid-19, berdasarkan hasil lab.

Namun warga tersebut, tengah menjalani isolasi di RSUD Batara Guru Belopa, sejak pekan lalu. Warga ini adalah santri dari Temboro.

Satu dari dua santri yang hasil rapid tes dinyatakan positif, hasil labnya negatif. Sehingga swab akan diambil ulang. (as)