Husain Abdullah, Jubir Jusuf Kalla Foto: Instagram/@husainabdullah1
JAKARTA, Saorakyat.com— Tulisan pemerhati sosial politik Rudi S. Kamri yang berjudul ‘Sang Bandar Chaplin Pun Akhirnya Keluar Sarangnya Karena Kepanasan’ dianggap menyinggung mantan Wakil Presiden RI, M Jusuf Kalla (JK).
Chaplin dalam tulisan itu diasosiasikan sebagai JK karena memiliki kemiripan kumis.
Dalam tulisannya, Rudi bahkan menuding kedekatan ‘Chaplin’ dengan Imam besar FPI Habib Rizieq Syihab, hingga disebut sebagai sponsor utama kepulangan sang habib ke Indonesia.
Menanggapi tudingan itu, Juru bicara Jusuf Kalla, Husain Abdullah, menegaskan hal tersebut tak beralasan bila diarahkan kepada JK. Kunjungan JK ke Arab Saudi yang dikaitkan sebagai pemantik kepulangan HRS ke Indonesia, disebut Uceng –sapaan Husein Abdullah– jelas tak masuk akal mengingat tujuan JK yang murni untuk beribadah.
“Saya sampaikan Perjalanan Pak JK ke Vatikan dan Makkah murni perjalanan misi kemanusiaan dan ibadah. Tidak bersangkut paut dengan kepulangan HRS apalagi politik dalam negeri apalagi 2024,” ujar Uceng dalam keterangan tertulisnya, Minggu (22/11/20) mengutip Kumparan.com
Uceng lantas merincikan detail perjalanan JK sebelum akhirnya berkunjung ke tanah suci untuk beribadah. JK, menurut Uceng, pada 20 Oktober 2020 memiliki agenda untuk menemui pemimpin umat Khatolik Paus Fransiskus untuk penjurian pemberian gelar Sayeed Award for Human and Fraternity. Penghargaan itu digagas Paus Fransiskus dengan Imam Besar Al-Azhar Syeikh Ahmad Al Tayeb.
Kunjungan tersebut, kata Uceng, didasarkan atas posisi JK yang ditunjuk sebagai juri mewakili Asia. Bersama 4 juri dari benua berbeda lainnya, mereka bertemu langsung untuk berdiskusi tentang kriteria nominator dalam penghargaan itu.
Setelah bertemu dengan Paus Fransiskus di Vatikan, menurut Uceng, JK melanjutkan perjalanannya ke Riyadh Arab Saudi untuk menyaksikan penandatanganan perjanjian kerjasama Pembangunan Museum Rasulullah Muhammad SAW yang akan dibangun di Jakarta.
Pertemuan dihadiri Dewan Mesjid Indonesia yang diwakili Komjen Pol (Purn) Syafruddin, selaku Wakil Ketua DMI dengan Abdul Rahman bin Muhammad Al Mathar selaku Deputi Eksekutif Liga Dunia.
“Usai penandatangan ini, Pak JK sebagai muslim karena sudah berada di Saudi Arabia, tidak afdol rasanya tanpa menunaikan ibadah umrah. Untuk keperluan ibadah umrah Pak JK melanjutkan perjalanan ke Mekkah menunaikan umrah dengan protokol kesehatan yang ketat,” ucap Uceng.
Ia pun turut menyayangkan adanya pihak yang menyalahartikan kunjungan ibadah JK sebagai kunjungan lain yang lebih berbau politik.
Saya juga mengingatkan para buzzer untuk tidak mengotori rangkaian perjalanan ini dengan narasi menyesatkan tanpa dasar dan bukti. Karena perjalanan Pak JK murni untuk kemanusiaan dan ibadah”
— Jubir JK, Uceng.
“Sebagai negara Pancasila, kita wajib menghargai dan menghormati warga negara Indonesia yang melaksanakan ritual ibadah keagamaannya dan kiranya tidak dinodai dengan fitnah murahan,” tutupnya.
Tanggapan Uceng itu disampaikan untuk menanggapi tulisan Rudi yang menyinggung peran JK yang dianalogikan Rudi sebagai sosok Charlie Chaplin, karena adanya kemiripan kumis antara keduanya. Dalam tulisannya itu, Rudi menuding sosok Chaplin ini sebagai promotor utama kepulangan Habib Rizieq ke tanah air.
Tidak hanya Chaplin, Rudi menyebut dalam tulisannya bahwa pihak lain turut berperan membantu memuluskan kepulangan HRS ke Indonesia.
“Saya meyakini sebagai promotor utama atau pemegang lisensi MRS, Chaplin tidak sendirian. Pasti ada Co-Promotor yang mendukungnya khususnya dalam hal pendanaan. Nah di posisi kerjasama harmonis tapi bengis ini maka lahirlah Kelompok Mafioso Trio-C, yaitu Chaplin – Cendana – Cikeas. Dan tentu saja yang bertindak sebagai arranger adalah si kumis tipis Sang Chaplin. Skenario menguasai negara dengan memainkan wayang MRS langsung dimainkan,” beber Rudi.(asy)