Kapolres Luwu Didesak Ungkap Praktik Mafia BBM

banner 468x60

LUWU, SAORAKYAT Keberadaan sebuah kapal pengangkut bahan bakar minyak (BBM) di Muara Sungai Babana, Desa Babang, Larompong Selatan , Luwu semakin memunculkan berbagai spekulasi.

Selain itu, kapal laut angkutan BBM misterius tersebut tetiba menghilang. Sementara sudah diamankan dokumennya oleh aparat kepolisian dari unit Polair.

banner 336x280

Sejumlah masyarakat menduga ada praktik yang mencurigakan dari aktivitas kapal laut tersebut. Kemudian memunculkan spekulasi ada dugaan tekanan dari ‘oknum tertentu’ sehingga aparat kepolisian sepertinya tak peduli.

Praktik ini berpotensi merugikan nelayan dan pelaku usaha kecil yang seharusnya menjadi penerima manfaat utama subsidi energi.

Dugaan dan spekulasi di balik kapal misterius pengangkut BBM itu muncul di muara sungai semakin menguat.

Berita terkait: Gerindra Luwu Sebut Bukan Milik PT Cemerlang Makmur Abadi

Selain adanya kader partai asuhan Prabowo Subianto menepis bukan kapal milik PT Cemerlang Makmur Abadi. Padahal dokumen kapal tersebut yang kini diamankan pihak polisi tertera milik PT Cemerlang Makmur Abadi.

Seiring dengan berbagai spekulasi, sehari sejak ditahan pihak Polisi, kapal tersebut sudah tidak lagi terlihat di Sungai Babana. Warga menduga ada kejanggalan terkait pengawasan aparat.

“Kami sebagai nelayan kesulitan untuk mendapat BBM Subsidi. Selain antri pada sejumlah SPBU juga terkadang stock habis. Ini kami rakyat kecil menduga ada permainan orang-orang besar menjual BBM Subsidi ke Industri. Apalagi di wilayah ini diketahui sudah banyak usaha pertambangan. Polisi juga seperti tak peduli kondisi itu,” ungkap warga yang berprofesi sebagai nelayan di Larompong Selatan yang minta identitasnya dirahasiakan.

Ungkapan warga tersebut bukan tanpa alasan. Sebab sudah terlihat di depan mata mereka kapal angkut BBM masuk di muara sungai. Meski warga tidak mengetahui secara pasti aktivitas. Tapi dugaan kuat mereka, itu bentuk praktik ilegal dalam distribusi BBM.

Kecurigaan publik makin menguat. Karena sebelumnya pihak Polair disebut telah menahan kapal tersebut. Namun, hanya dalam hitungan jam, kapal menghilang dari lokasi

Masyarakat mendesak aparat penegak hukum tidak hanya berhenti pada pemeriksaan dokumen, tetapi juga menelusuri aliran distribusi BBM hingga ke tingkat pengguna akhir.

“Pak Kapolres baru itu biasanya menunjukkan kinerja baik, bukan seakan menutup mata kalo ada laporan masyarakat terkait dugaan praktik-praktik ilegal. Kami harap ini jadi perhatian, karena BBM ini soal hajat orang banyak. Bukan sekolompok orang besar yang mau untung besar, rugikan rakyat kecil,” sebut warga lagi (*)

banner 336x280