Nakes Aksi Gerakan Masyarakat Sehat

banner 468x60

LUWU, SAORAKYAT —Sosialisasi Bantuan Hidup Dasar (BHD) bagi masyarakat awam serta Early Warning System (EWS) dan Code Blue bagi tenaga kesehatan digelar di Tribun Lapangan Andi Djemma, Belopa, Sabtu (21/6/2025).

Kegiatan ini dirangkaikan dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, melalui aksi bergizi berupa pemberian tablet tambah darah kepada remaja putri dan pelaksanaan senam kebugaran.

banner 336x280

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif, Departemen Ilmu Anestesi, Perawatan Intensif, dan Manajemen Nyeri Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin) Cabang Sulsel, Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu, serta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Luwu.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu, dr. Rosnawary, mengatakan kegiatan ini bentuk nyata kolaborasi antara Pemda Luwu dan Universitas Hasanuddin.

“Kegiatan ini memberikan dan meningkatkan kompetensi ilmu pengetahuan, wawasan, dan keterampilan, bukan hanya kepada tenaga kesehatan tetapi juga bagi masyarakat umum.,” kata dr. Rosnawary.

Dengan begitu kata dia, masyarakat akan paham tentang bantuan hidup dasar.

Selain itu paparnya, sebagai upaya dalam meningkatkan cakupan gizi khususnya di masyarakat Kabupaten Luwu.

Kegiatan yang sama, Sekretaris Departemen Ilmu Anestesi Fakultas Kedokteran Unhas, dr. Hasbullah, menjelaskan, kegiatan ini bagian dari pengabdian kepada masyarakat yang menjadi tuntutan sebagai tenaga pendidik dan profesi dokter.

“Bantuan hidup dasar ini adalah kemampuan bertahan hidup atau mempertahankan kehidupan yang perlu dimiliki oleh setiap orang. Terutama dalam menghadapi kasus henti napas atau henti jantung,” jelas dr. Hasbullah.

Sementara, Wakil Bupati Luwu, Muh. Dhevy Bijak Pawindu, menyampaikan, kesehatan adalah hak dasar setiap warga negara. Namun, menjaga dan menyelamatkan nyawa sesama, bukan hanya tugas tenaga kesehatan.

“Kesiagaan hadapi kondisi gawat darurat, seperti henti napas dan henti jantung, sangat bergantung pada respons awal dari masyarakat sekitar,” ujarnya.

Olenya itu, kata Dhevy, sosialisasi bantuan hidup dasar kepada masyarakat awam menjadi sangat penting, agar siapa pun bisa menjadi penyelamat dalam situasi kritis. Bahkan sebelum pertolongan medis tiba.

Dia menjelaskan, kemampuan mendeteksi kondisi kritis secara cepat dan tepat melalui Early Warning System dan penanganan cepat melalui Code Blue adalah bagian dari upaya Pemda Luwu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di fasilitas-fasilitas layanan

“Upaya ini merupakan bentuk keseriusan Pemda Luwu dalam menjamin keselamatan pasien dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem kesehatan yang kita bangun,” tandasnya..

Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Luwu, Muh. Dhevy Bijak Pawindu, SH, Ketua TP-PKK Kabupaten Luwu Hj. Kurniah Patahudding, Kepala Dinas Kesehatan Luwu dr. Rosnawary, Ketua Perdatin Sulawesi Selatan, Sekretaris Departemen Ilmu Anestesi Fakultas Kedokteran Unhas, Ketua Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif FK Unhas, serta Ketua IDI Cabang Luwu.(*)

banner 336x280