Pemkab Luwu Diminta Cermat Terkait Rencana Pinjaman Rp 187 M

Luwu, SaoRakyat.com – Ekspose rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu melakukan pinjaman ke PT. SMI (Sarana Multi Infrastruktur) Persero, sebesar Rp 187,600 miliar berjalan alot, lantaran sejumlah kritikan anggota legislatif meminta Pemkab Luwu lebih cermat.

Namun kritikan konstruktif tersebut, agar Pemda Luwu secara cermat dalam mengkaji rencana pinjaman pada pihak lembaga keuangan. Pula, diharapkan rencana pinjaman dibicarakan lebih matang. Baik itu dari aspek regulasi, ekonomi dan kemampuan postur APBD agar Pemda tidak terjebak dalam utang yang notebennya menjadi utang masyakat Luwu.

“Jika APBD menjadi jaminan maka sama halnya kita menjaminkan masyarakat Luwu,” tegas Anggota DPRD Luwu, Wahyu Napeng dalam ekspose yang dilaksanakan di ruang musyawarah kantor DPRD Luwu, Kelurahan Senga, Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu, Senin (27/1)

Maka itu, lanjut Wahyu, sebelum ada keputusan DPRD diterima atau tidak atas pinjaman tersebut perlu dibahas lebih matang, termasuk uji kelayakannya. Rencana pembangunan dari pinjaman itu, tidak hanya bertumpuh pada jalan dan jembatan. Tapi pada sektor pertanian dan pendidikan harus menjadi perhatian.

Masih dalam rapat ekspose, Anggota DPRD Luwu dari fraksi PBB, Summang,
mengatakan terkait rencana pinjaman ini sejatinya mempertimbangkan kemampuan postur APBD.

“Kita harus tahu bagaimana sistem pengembaliannya. Apa justru tidak menjadi resiko beban APBD dari utang itu,”jelas Summang

Selain itu, lanjutnya dalam opsi target pinjaman ini, seperti apa gambaran dampak baik untuk jangka pendek dan jangka panjangnya terhadap peningkatan kesejahteraan masyakat, perlu ada kajian secara ekonomi dan teknis regulasinya.

Bupati Luwu, H. Basmin Mattayang dalam sambutannya pada ekspose tersebut, menyampaikan pinjaman ini tujuannya untuk mempercepat akselarasi pembangunan yang tentu dipahami bersama antara eksekutif dan legislatif

READ  NA Intruksikan Kadis Kesehatan Sulsel Antisipasi Virus Korona

“Kita satu konsep dan tujuan dan satu arah pemikiran, serta satu janji ke masyarakat bahwa pembangunan lima tahun kedepannya kita percepat,”tandas Basmin

Menurut Basmin, tidak semua bupati yang mengajukan permohonan ke PT SMI diberi respon. Sehingga, pihaknya optimis DPRD Luwu menyetujui rencana tersebut.

“Alhamdulillah kita mendapat kepercayaan untuk diberi pinjaman oleh PT. SMI Persero dalam jangka empat tahun kedepan,” ujarnya.

Kepala Divisi Pembiayaan Daerah PT SMI, Erdian Dharmaputra, mengatakan bahwa dari sisi APBD Kabupaten Luwu tahun 2020 sebesar Rp 1,5 triliyun, serta melihat dari sisi alokasi belanja, masih memungkinkan Pemda Luwu untuk bisa melakukan pinjaman.

Lanjut Erdian, kalau dari nilai sementara Rp 187 Miliar, dari catatan pihaknya terkait hasil APBD Luwu tiga tahun terakhir, tidak ada masalah. Masih cukup dengan Debt Service Coverage Ratio (DSCR)nya 4-6 kali.

“Artinya masih jauh diatas ketentuan minimal yang ditetapkan Menteri Keuangan yaitu 2 setengah kali DSCR,” katanya.

Sekadar diketahui, pinjaman tersebut membiayai 10 item kegiatan untuk pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan yang tersebar di beberapa kecamatan di Luwu.

Dalam ekspose ini dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Luwu, Rusli Sunali, Wakil Ketua I, Andi Mappatunru, Wakil Ketua II, Zulkifli,

Hadir mendampingi Bupati Luwu, Sekda Luwu, Ridwan Tumbalolo, Kepala Divisi Pembiayaan Daerah PT SMI, Erdian Dharmaputra, Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Luwu, Muhammad Rudi, para Anggota DPRD Luwu, dan para kepala OPD lingkup Pemkab Luwu.(**)