Toraja, Saorakyat.com– Satgas Covid-19 Kabupaten Tana Toraja mendeteksi ratusan perantau asal Malaysia yang akan masuk di pelabuhan Pare-Pare, Rabu (1/4/20)
Dari ratusan perantau yang akan masuk di pelabuhan Pare-Pare itu, diantaranya perantau tujuan Tana Toraja yang akan pulang kampung.
Satgas Covid-19 Tana Toraja yang mengetahui informasi kepulangan puluhan perantau dari Malaysia ke Tana Toraja langsung mengambil langkah cepat pencegahan penyebaran dan penanganan Virus Corona yang tidak menutup kemungkinan bisa dibawa oleh para perantau.
Baca Juga: NA Berharap Masyarakat Tidak Pulang Kampung
Selasa (31/3/20) malam, Wakil Bupati Tana Toraja, Victor Datuan Batara memimpin langsung rapat koordinasi bersama Forkopimda membahas persiapan penanganan perantau yang akan masuk Tana Toraja.
Dalam rapat koordinasi tersebut disepakati sejumlah hal terkait upaya pencegahan penyebaran dan penanganan virus corona diantaranya, memperketat pintu masuk di Salubarani perbatasan Tana Toraja dan Enrekang. Dimana semua warga yang masuk di pintu gerbang Salubarani wajib didata.
Selain itu, perantau asal Malaysia yang akan masuk Tana Toraja tidak akan diperbolehkan langsung kembali ke kampung masing-masing. Namun akan dikarantina selama 14 hari di salah satu gedung Sekolah Dasar di wilayah Kecamatan Kurra.
Baca Juga: Wabup Lutim Sumbang Gajinya untuk Paramedis Penanganan Covid-19
Wakil Bupati Tana Toraja Victor Datuan Batara mengatakan dengan mempertimbangkan berbagai hal maka diputuskan lokasi karantina di Kecamatan Kurra, Kabupaten Tana Toraja.
“Kita memilih Kecamatan Kurra sebagai lokasi karantina, karena lokasi tersebut masih wilayah terpencil dan jauh dari keramaian, juga sebagian besar perantau yang akan datang ini adalah warga Kecamatan Kurra,” ungkap Victor.
Viktor menambahkan dengan rencana kepulangan perantau Malaysia di Tana Toraja, masyarakat tidak perlu resah dan takut. Meskipun tetap harus menjaga jarak, menghindari kerumunan dan tetap berada di rumah, sebagai salah satu cara yang bisa dilakukan untuk memutuskan mata rantai Covid-19.(as/sr)
Komentar