Illustrasi: Petani sedang pikul bibit padi dari pesemaian- foto: net
JAKARTA, Saorakyat.com –DPR mendukung adanya penambahan anggaran untuk Kementerian Pertanian (Kementan). Dengan penambahan tersebut, Kementan diharapkan bisa lebih fokus dalam pemenuhan kebutuhan pangan dalam negeri.
“Melihat paparan dari Pak Mentan yang sangat semangat sekali untuk memperjuangkan pertanian kita, kami sangat mendukung anggaran Kementan bisa lebih besar lagi ke depannya,” kata anggota Komisi IV DPR Sigit Sosiantomo dalam rapat kerja bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Gedung Parlemen, Jakarta.
Menurut Sigit, target dan pejuangan harus berjalan realistis. Jadi, bukan sekadar proyek pendek saja. Melainkan perencanaan ke depannya untuk sektor pertanian yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Indonesia Dihantam Corona: Pengangguran 12 Juta Orang, Kemiskinan Bisa Capai 28 Juta
Sementara, Anggota Komisi IV Hasan Aminuddin mengapresiasi kinerja Mentan Syahrul Yasin Limpo. Mentan dinilai terus memberikan optimisme kepada masyarakat terkait keter sediaan pangan. Dengan pendekatan tersebut, Kementan terbukti mampu menyediakan kebutuhan bahan pokok selama bulan Ramadan dan Pandemi Covid-19, sehingga tidak terjadi kekhawatiran di tengah masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, Anggota Komisi IV Siti Mukaromah menilai, sektor pertanian memiliki potensi sangat besar untuk menyelesaikan berbagai masalah yang ada. Untuk itu, dia berharap dukungan dari semua elemen untuk mendorong sektor Pertanian.
“Yang paling mungkin diselamatkan dari dampak pandemi Covid-19 adalah sektor pertanian,” tuturnya.
Baca Juga: Kementan Terbitkan Rekomendasi dalam Kegiatan Kurban di Masa Pandemi Covid-19
Kata dia, jika sektor pertanian kuat maka secara otomatis ketahanan pangan negara juga ikut kuat. Hal tersebut bisa dilihat dari dampak pandemi Covid-19, di mana saat negara lain lebih memprioritaskan pangan untuk masing-masing negara, Indonesia malah surplus produksi.
Sementara, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan, realisasi anggaran di setiap direktorat. Rinciannya, Badan Karantina Pertanian mencapai 99,18 presen, diikuti Sekretariat Jenderal 98,37 persen dan Badan Ketahanan Pangan mencapai 97,05 persen. Capaian tersebut, memperlihatkan bahwa kinerja pengembangan komoditas pangan khusus padi cukup bagus.
Sesuai angka BPS, produksi padi hingga akhir Desember tahun 2019 sebesar 54,6 juta ton GKG, atau setara 31,31 juta ton beras dan ada surplus sebesar 1,53 juta ton, serta stock beras akhir tahun 2019 sebesar 5,90 juta ton.
“Dari data BPS diperkirakan, produksi beras Januari-Agustus 2020 sebesar 23,05 juta ton. Sehingga diprediksi stok beras pada Agustus 2020 sebesar 8,84 juta ton. Produksi jagung pada tahun 2020 juga bagus, yaitu sebesar 22,58 juta ton,” katanya.(as/rmco.id)