JAKARTA, SAORAKYAT—Tunjangan guru akhirnya naik. Kabar ini disampaikan langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar.
Dalam pengumuman resminya, ia memastikan ada kenaikan tunjangan guru madrasah dan guru agama di tahun 2025.
Kabar soal kenaikan tunjangan guru ini langsung menyebar cepat di media sosial. Banyak guru madrasah dan guru agama yang menyambutnya dengan rasa haru.
Betapa tidak, tunjangan guru non PNS yang semula Rp 1,5 juta kini naik menjadi Rp 2 juta per bulan. Ada tambahan Rp 500 ribu setiap bulan yang bisa meringankan kebutuhan keluarga mereka.
“Tahun ini ada kenaikan tunjangan profesi bagi 227.147 guru non PNS sebesar Rp 500 ribu per bulan. Tunjangan yang semula Rp 1,5 juta kini menjadi Rp 2 juta per bulan,” ujar Nasaruddin Umar.
Baca juga Polisi Tetapkan 29 Tersangka Pembakaran
Bagi Nasaruddin, kenaikan tunjangan guru madrasah ini bukan sekadar angka. Tapi bukti bahwa negara harus hadir. Guru bukan hanya profesi. Guru adalah panggilan jiwa.
Tak hanya soal tunjangan guru. Kementerian Agama juga memperbesar akses pendidikan profesi guru.
Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2025 menjadi yang paling besar sepanjang sejarah.
Ada lebih dari 102 ribu guru madrasah dan guru agama yang mulai ikut PPG. Jika ditotal, jumlahnya mencapai 206.411 guru.
Artinya ada kenaikan hingga 700 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Semua ini untuk satu tujuan: meningkatkan kesejahteraan guru.
Semua usaha ini demi guru madrasah dan guru agama. Agar kesejahteraan mereka meningkat, agar ekonomi keluarga mereka lebih baik,” kata Nasaruddin.
Kementerian Agama juga mencatat capaian lain. Dalam tiga tahun terakhir, ada sekitar 52 ribu guru honorer yang diangkat menjadi PPPK.
Sebuah perubahan status yang tentu saja berdampak besar pada nasib ribuan keluarga guru di seluruh Indonesia.
Bagi Nasaruddin Umar, semua ini soal keadilan. “Guru bukan sekadar pekerjaan. Guru adalah panggilan jiwa. Karena itu, negara harus hadir memperhatikan kesejahteraannya,” ujarnya. (**)
