Anggota TNI mulai melakukan pembangunan hunian sementara bagi korban banjir bandang Luwu Utara, Sulsel. Foto: -istimewa-
LUTRA, Saorakyat.com–Penanganan banjir bandang Luwu Utara (Lutra) Sulawesi Selatan masih terus berjalan. Selain menyingkirkan lumpur tebal yang menutupi akses jalan dan pemukiman warga, kini pemerintah telah membangun hunian sementara bagi pengungsi.
Pun, sejumlah relawan kemanusiaan dari berbagai unsur masih berjibaku menyalurkan bantuan ke sejumlah pengungsian dan titik-titik yang terisolasi.
Pasca banjir, melibatkan TNI dan Polri, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Pemerintah Kabupaten Lutra mulai melakukan pembangunan hunian sementara bagi para korban pengungsi, Rabu (22/7/20) di Panampung, Desa Radda Kecamatan Baebunta.
Baca Juga: Kemenkeu Cairkan Gaji ke-13 PNS di Agustus 2020
Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPRKP2) Kabupaten Luwu Utara, Syamsul Syair, menyebutkan, aparat TNI telah mulai membangun pondasi hunian sementara.
“Ada 400 unit hunian yang dibangun di Baebunta dan Masamba,,” kata Syamsul Syair, Rabu (22/7/20).
Relawan kemanusiaan masih terus melakukan pencarian dan pertolongan serta distribusi kebutuhan bagi pengungsi korban banjir Luwu Utara. Foto: -istimewa-
Menurutnya, berdasar perencanaan penyelesaian ditarget rampung dalam waktu satu bulan.
Sebelumnya, sesuai instruksi Presiden Jokowi Kementrian PUPR, Kemensos, Ketua BNPB, Doni Munarado dan Gubernur Sulsel meninjau langsung banjir yang melulantahkan Lutra itu. Hingga sedikitnya 36 korban meninggal dan puluhan masih dalam pencarian.
Baca Juga: BNPB Beri Dana Siap Pakai Rp 1 M untuk Penanganan Banjir Bandang Luwu Utara
Baik Kementrian PUPR, Kemensos dan BNPB sudah melakukan penanganan sementara. Tak sampai disitu, tapi juga akan melakukan pemulihan secara menyeluruh.
Sementara itu, Bupati Lutra Indah Putri Indriani, berharap hunian sementara cepat rampung dan segera ditempati para korban yang telah kehilangan tempat tinggal.
“Kita ingin memastikan mereka dapat hidup layak meski di tengah pengungsian,” terangnya. (asy/*)