SULSEL, SAORAKYAT–Badan Penanggulan Bencana Daerah Sulawesi Selatan (BPBD Sulsel) dikerahkan ke empat kabupaten terdampak banjir
Empat daerah yang terdampak bencana alam ini, yakni, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba dan Sinjai.
Kekinian, Gubernur Sulsel , Andi Sudirman Sulaiman menginstruksikan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial Provinsi Sulsel untuk segera turun langsung ke empat daerah terdampak banjir.
Langkah ini diambil sebagai bentuk respon cepat terhadap bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah tersebut dalam beberapa hari terakhir.
Kepala BPBD Sulsel, Amson Padolo menyampaikan, tim BPBD telah dikerahkan ke seluruh wilayah terdampak untuk melakukan evakuasi warga dan menyerahkan bantuan logistik.
“Tim sudah turun ke daerah terdampak banjir. Selain menyalurkan logistik, kami juga sudah berkoordinasi untuk mendirikan dapur umum di beberapa titik guna memenuhi kebutuhan makan warga yang terdampak,” jelas Amson, Sabtu (6/7/2025).
Ia menambahkan, BPBD juga telah menjalin koordinasi dengan Dinas PU Bina Marga untuk membantu membersihkan material longsoran yang menutup akses jalan.
Selain itu, BPBD telah berkoordinasi dengan Balai Pompengan terkait penanganan tanggul yang jebol dan mengakibatkan luapan sungai.
“Rehabilitasi dan rekonstruksi tanggul juga sudah mulai kita bahas untuk rencana jangka panjang,” ujar Amson.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Sulsel, Abd Malik Faisal, menyebutkan, bantuan logistik telah disiapkan jauh hari melalui sistem buffer stock yang tersedia di setiap kabupaten.
“Bantuan logistik bencana memang kami salurkan secara rutin sebelum bencana terjadi, sebagai langkah antisipasi. Gudang logistik di tiap kabupaten sudah disiapkan, dan akan dilakukan top up jika stok menipis berdasarkan hasil asesmen,” jelasnya.
Langkah cepat pemerintah provinsi ini diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan dan memastikan kebutuhan dasar warga terdampak banjir terpenuhi dengan baik.
Sebelumnya dilaporkan sejumlah wilayah di Sulsel dilanda banjir setelah hujan dengan intensitas tinggi. Sabtu (5/7/2025).
Di Kabupaten Sinjai terjadi bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah titik. Seperti di jalan poros Sinjai-Gowa via Malino.
Kemudian di perbatasan Desa Bonto Lempangeng dengan Desa Arabika, Kecamatan Sinjai Barat. Satu unit rumah mengalami kerusakan.
Di Sinjai Tengah, longsor juga terjadi di Desa Gantarang, Desa Pattongko, dan Desa Kompang.
Material longsor menutupi badan jalan sehingga jalan poros Sinjai-Gowa tidak bisa dilalui kendaraan roda empat maupun roda dua.
Selain itu, longsor juga terjadi di Desa Bonto Katute, Kecamatan Sinjai Borong. Termasuk jalan penghubung Sinjai Borong dengan Sinjai Barat, tepatnya di Dusun Ambi Desa Bonto Lempangan juga longsor.
Longsor yang disertai banjir turut merendam pemukiman warga di Kelurahan Lappa, Kecamatan Sinjai Utara akibat meluapnya Sungai Tangka. Banjir juga terjadi di Dusun Maccini, Desa Panaikang Kecamatan Sinjai Timur.
Jembatan gantung penghubung Desa Biroro, Kecamatan Sinjai Timur dan Desa Massaile, Kecamatan Tellu Limpoe putus akibat banjir.
Termasuk jembatan di Desa Puncak Sinjai Selatan juga putus diterjang banjir. Selain itu, sejumlah warga melaporkan ternak sapinya hilang akibat sapi ditambatkan di pinggir sungai.
Bencana longsor tercatat terjadi di Kompang dan Gantarang, Kecamatan Sinjai Tengah, serta di Desa Botolempangan, Desa Arabika, dan Kelurahan Tassililu, Kecamatan Sinjai Barat.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sinjai, Budiaman, membenarkan kejadian bencana tersebut.
“Iye benar. Ada beberapa titik longsor yang terjadi. Sementara tim melakukan asesmen dan proses evakuasi di lapangan,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Sabtu pagi.
Kapolsek Sinjai Selatan, Iptu Anwar, juga melaporkan bahwa luapan sungai di wilayahnya mengakibatkan jalur penghubung Dusun Lempangan dan Dusun Sapepe tak bisa dilewati kendaraan.
“Terjadi subuh (dini hari) pukul 02.00 WITA, akibatnya jalan tidak bisa dilewati,” ungkapnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan aparat terkait masih terus melakukan evakuasi dan pendataan di lapangan.
Analis Kebencanaan BPBD Sinjai, Andi Octave, menyebutkan bahwa laporan bencana masuk dari berbagai titik.
Pemerintah mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi banjir dan longsor susulan, mengingat prakiraan cuaca menunjukkan curah hujan tinggi masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.(*)