Kapolri Sebut 22 Produsen Beras Sudah Diperiksa

banner 468x60

Jakarta, Saorakyat.com— Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo angkat bicara terkait dugaan kecurangan produsen beras yang tengah didalami Satgas Pangan.

Jenderal Sigit mengungkap, pendalaman ini dilakukan dengan berkoordinasi erat bersama Kementerian Pertanian (Kementan).

banner 336x280

“Kita bekerjasama dengan Kementan untuk melakukan pengecekan lab terhadap mereka, progres masih berlangsung,” ujar Jenderal Sigit, Kamis (17/7/25) mengutip laman TB News.

Menurut Kapolri, sampai saat ini proses pemeriksaan para produsen beras itu sudah dilakukan. Namun, tak dirinci siapa saja produsen yang sudah dimintai keterangan itu.

“Sampai dengan hari ini rencana kita akan melakukan pemeriksaan terhadap 25 distributor ataupun produsen,” ujar Kapolri.

Kapolri Sigit menegaskan, pemeriksaan kepada produsen beras itu, guna mendalami produsen dengan beras dioplos.

Baca Juga: Pemda Luwu Respon Surat Warga Bone Lemo

Selain itu, ada juga beras yang ditemukan dengan takaran tidak sesuai ukuran tertera di kemasan.

Pemaparan Mentan Amran di Komisi IV DPR RI.

Di hadapan dengar pendapat dengan Komisi IV DPRI, Mentan Amran kembali secara gamblang mengungkap soal mafia pangan ini.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut sebagian merek yang menjual beras oplosan telah menarik produknya dari pasaran. Sebagian merek juga sudah mengganti harga.

Hal tersebut disampaikan Amran saat Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/7/2025).

Dia menjelaskan ada 268 merek yang tersebar di Indonesia yang dilakukan uji sampel.

“Kemarin kami cek merek yang sudah diumumkan itu sudah mulai sebagian, belum seluruhnya, menarik dan mengganti harganya. Harganya sesuai standar dan kualitasnya sama. Itu yang terjadi, sudah ada perubahan,” kata Amran.

Dia mengungkap sudah ada 26 merek beras yang telah diperiksa.

“Tanggal 10 sudah diperiksa, ada 26 merek, dan menurut laporan yang kami terima, mereka mengakui,”sebut Amran.

Dari hasil uji lab tersebut, Amran mengatakan 85 persen beras premium tidak sesuai mutunya. Pengecekan itu dilakukan di 13 lab.

“Kemudian ini 85% yang tidak sesuai standar. Ada yang dioplos, ada yang tidak dioplos, langsung ganti kemasan. Jadi ini semua beras curah tetapi dijual harga premium. Beras curah tetapi dijual harga medium,” urainya.

Dia mengungkap sudah ada 26 merek beras yang telah diperiksa.

“Tanggal 10 sudah diperiksa, ada 26 merek, dan menurut laporan yang kami terima, mereka mengakui,”sebut Amran.

Dari hasil uji lab tersebut, Amran mengatakan 85 persen beras premium tidak sesuai mutunya. Pengecekan itu dilakukan di 13 lab.

“Kemudian ini 85% yang tidak sesuai standar. Ada yang dioplos, ada yang tidak dioplos, langsung ganti kemasan. Jadi ini semua beras curah tetapi dijual harga premium. Beras curah tetapi dijual harga medium,” urainya. (*)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *