BBM Langka di Wilayah Luwu, Prabowo Diminta Copot Menteri ESDM

Tampak kendaraan roda pelansir alias pengisian jerigen setiap siang hari di SPBU Larompong. Foto: Saorakyat.

LUWU, SAORAKYAT–Sejak beberapa pekan terakhir terjadi kelangkaan bahan bakar di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Luwu.

Akibatnya, antrian panjang kendaraan di SPBU di Wilayah Tana Luwu ini terlihat setiap hari di siang hari. Pasalnya di pagi hari sejumlah SPBU tutup dengan alasan persediaan kosong.

Menariknya, di tengah kelangkaan tersebut, hampir semua SPBU antrian jerigen. Mulai dari SPBU Bonepute, Larompong, Belopa, Seppong, Lanipa, Padang Sappa, Mario, Karang-Karangan hingga masuk wilayah Kota Palopo.

Kelangkaan ini, hampir semua jenis bahan bakar. Mulai dari Pertalite, Pertamax, Solar dan BBM lainnya.

Tak jarang pengendara roda empat harus parkir kendaraan menunggu kedatangan BBM. Karena BBM kendaraannya tak cukup lagi untuk melanjutkan perjalanan. Bahkan ada yang rela membeli BBM botolan yang ramai diecer di depan SPBU.

Ironinya, jerigen bertengker di SPBU untuk mendapat BBM jenis pertalite dan Solar. Bahkan terkadang, petugas tak pedulikan dengan kendaraan roda empat. Di sela-sela antrian panjang tetap melakukan pengisian BBM untuk jerigen.

Pantauan saorakyat.com, Sabtu, 8 November dan Minggu 9 November, mulai dari wilayah selatan Kabupaten Luwu, antrian SPBU menjadi pemandangan unik. Baik kendaraan roda empat pengguna BBM Pertalite dan Pertamax maupun kendaraan truck pengguna BBM Diesel.

Di SPBU Larompong misalnya, terbilang paling banyak antrian jerigen dan kendaraan. Baik jenis Pertalite, Pertamax hingga Solar.

Menurut seorang petugas SPBU, Sabtu, (8/11/2025) sekira pukul 13:00 siang belum ada pengisian dari mobil tangki. (Distribusi BBM dari Depo Pertamina).

“Semua kosong pak, belum ada pengisian. Ini lagi ditunggu,” sebutnya singkat sambil mengatur sejumlah orang yang ingin mengisi jerigen.

Di SPBU Belopa juga demikian dan SPBU Seppong. Pemandangan jerigen berjubeli di dalam kawasan SPBU di seluruh SPBU di Wilayah Luwu.

Kondisi kelangkaan BBM ini dan pengisian jerigen dikeluhkan pengendara. Sebab selain membuang waktu untuk antri panjang dan sulitnya mendapat BBM.

Kelangkaan BBM ini, seperti tak menjadi sebuah fenomena oleh piha-pihak berkompeten. Baik dari aparat kepolisian hingga pemerintah.

Minggu (9/11/2025) siang tadi fenomena kelangkaan BBM ini masih terjadi. Bahkan baru sore hari sekira pukul 15: 00 baru ada sejumlah SPBU melakukan layanan pengisian. Antrian pun masih terjadi.

Seorang pengendara jalur Trans Sulawesi sempat berkeluh kesah meminta Presiden Prabowo untuk perhatikan masalah kelangkaan BBM ini. Karena cukup menganggu perputaran ekonomi.

“Menteri ESDM harusnya bertanggung jawab, dan sudah layak untuk dicopot, karena tidak mampu untuk menertibkan distribusi BBM hingga daerah,” ujar Jufri, seorag warga yang ikut antri di SPBU tujuan Morowali.

Jufri sempat kesal, karena masih harus menempuh perjalanan jauh ke Morowali, Sulawesi Tengah. Namun perjalanan terhambat karena BBM langka.

Para pengendara juga kecewa dengan pihak berkompeten tidak ada perhatian pengawasan terhadap operasional sejumlah SPBU di Luwu. Baik soal larangan pengisian jerigen dan lansir BBM jenis premium maupun BBM Subsidi yang bukan lagi menjadi rahasia didistribusikan ke wilayah tambang. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini