Tim dari PT Brantas Abipraya melakukan proses pembersihan Jalan Salawati Daud, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan yang masih tertutup material kayu dan lumpur (19/7). Jalan Salawati Daud merupakan jalan yang terdampak paling parah pascabanjir bandang Luwu Utara 13 Juli lalu. (KOMBEN BNPB/Ranti Kartikaningrum)
JAKARTA, Saorakyat.com-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bergerak cepat menangani banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Luwu Utara, Masamba, Sulawesi Selatan. Sejumlah bantuan tenaga dan peralatan untuk evakuasi korban terus didatangkan. Tidak hanya itu, BNPB juga memberikan bantuan dana siap pakai untuk menangani banjir bandang Masamba.
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi BNPB Raditya Jati mengatakan, jumlah dana siap pakai yang diberikan sebanyak Rp 1 miliar. Selain itu juga ada bantuan logistik lain yang telah disiapkan bagi para korban banjir bandang.
“BNPB berikan dana siap pakai Rp 1 miliar. Bantuan logistik peralatan tambahan berupa satu motor trail 250 cc, 1.000 paket sembako, 10 tenda pengungsi, 50 kantong mayat dan didukung heli yang stand by untuk bantu logistik dan evakuasi warga,” kata Raditya saat konferensi pers di BNPB, Jakarta Timur, Minggu (19/7/20).
Banjir Bandang Luwu Utara tak hanya merenggut puluhan korban jiwa, tapi juga kerugian materil dan sejumlah rumah rusak berat.Foto: istimewa
Raditya mengatakan selain dari BNPB, bantuan juga datang dari pihak lainnya seperti TNI dan Polri. Keduanya membangun tenda dan fasilitas MCK bagi pengungsi.
Baca Juga: Pembukaan Lahan Massif Termasuk Faktor Penyebab Banjir Bandang Luwu Utara
Selain itu juga ada tim dari Basarnas yang terus melakukan pencarian korban. Serta Kementerian PUPR yang ikut menurunkan alat berat untuk membuka akses jalan yang tertutup lumpur di Luwu Utara.
“Hari kedua dan ketiga sudah dilakukan pembersihan langsung dan targetnya 1 minggu setelah kejadian sudah bersih semua,” kata Raditya. (asy)