DPRD Luwu Geram Adanya Dugaan Pungli Bantuan ke Petani, Albar: Sepeserpun Tak Ada Saya Terima

LUWU, Saorakyat.comMeski sudah menjadi konsumsi luas masyarakat terkait adanya dugaan praktek pungutan liar (pungli) bantuan peningkatan produksi dan mutu berupa bibit ke petani dari Kementrian Pertanian RI (Kementan RI), DPRD Luwu baru mulai geram dan berencana memanggil Dinas Pertanian Luwu.

“Kita akan agendakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Pertanian, kita ingin memperjelas terkait pungli itu,” kata” Wakil Ketua DPRD Luwu, Mappatunru di Belopa.

Legislator Partai Perindo ini menyayangkan hal tersebut jika benar-benar terjadi. Terlebih saat ini, pemerintah justru mendorong kemajuan pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan di tengah Pandemi Covid-19 yang melanda bangsa ini.

Dia menegaskan, jika informasi ini benar, dirinya akan mendorong inspektorat untuk melakukan penindakan utamanya bagi ASN jika ada yang terlibat

Berita terkait: Ada Dugaan Pungli Bantuan Tanaman Pangan dari Kementan RI di Luwu

“Ini keterlaluan, harusnya pemerintah hadir memberikan kemudahan kepada masyarakat khususnya petani di Luwu. Bukan justru mencekik petani dengan meminta upeti dari mereka,” tandasnya.

Dilansir sebelumnya, bantuan program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman pangan dari Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementrian Pertanian RI (Kementan RI) untuk Kabupaten Luwu diduga terjadi pungutan liar (pungli) oleh sejumlah pihak terkait.

Pungli tersebut santer beredar kabar via percakapan WhatsApp menyeret oknum di Dinas Pertanian Kabupaten Luwu dan pendamping.

Sebuah percakapan WhatsApp salah seorang oknum diduga pendamping meminta uang ke seseorang yang ditengarai penerima bantuan bibit.

Percakapan tersebut, selain meminta transfer uang untuk bantuan bibit, oknum tersebut juga meminta biaya transportasi pengantaran pupuk.

Kepala Dinas Pertanian Luwu, Albaruddin Andi Picunang tak menampik beredarnya kabar dugaan pungli tersebut. Dirinya pun secara tegas menyebutkan tidak pernah menerima uang sepeserpun.

READ  Asisten III Luwu Serahkan Rancangan APBD-Perubahan 2023

“Iye. betul Dinda. Kalau transfer pernah saya dengar dari kelompok ke pendamping atau sebaliknya. Ini fasilitator desa yang mengatasnamakan dinas. Yang jelas kami di dinas tidak pernah menerima sepeserpun dana dari kelompok,” tulis Albaruddin dalam pesan WhatsApp, dilansir dari SindoNews Kamis (11/3/2021) siang.

Oknum “S” menyebutkan sejumlah nama yang diduga oknum pegawai Dinas Pertanian Luwu, berinisial AS dan UC. (jp/*)