Pertemuan penetapan indeks Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Aula Lagaligo kantor Bupati Lutra, Kamis (25/3/2021). Foto: Istimewa
LUTRA, Saorakyat.com–Bupati Luwu Utara (Lutra) Indah Putri Indriani mengatakam Komoditi sawit menjadi salah satu sektor penopang pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan, tak terkecuali di Luwu Utara.
“Kita berharap sawit kedepan bisa mensejahterakan petani dan tetap untungkan perusahaan,” ujar Indah saat membuka pertemuan penetapan indeks Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Aula Lagaligo kantor Bupati Lutra, Kamis (25/3/2021)
Indah Putri Indriani menyampaikan sektor pertanian/perkebunan menyumbang devisa dan angka pertumbuhan di daerah, termasuk di Lutra
“Di Lutra 52 persen PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) disumbang dari sektor pertanian, 23 persenya dari perkebunan kelapa sawit,” kata Indah.
Indah menambahkan, pertemuan ini akan mengambil keputusan atau mengeluarkan rekomendasi terkait harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit. Penentuan itu tentu tidak hanya memperhatikan satu sisi saja.
“Di satu sisi kita berharap akan menambah peningkatan pendapatan masyarakat, dan di sisi lain juga pihak perusahaan tidak dirugikan,” ungkapnya.
Menurutnya, perbaikan harga sawit bukan bermaksud untuk membuat perusahaan merugi. Olehnya, kesepakatan yang didapat nanti adalah kesepakatan yang wajar.
“Kalau harganya sudah ditentukan saya minta tolong harga itu betul-betul kita penuhi,” tamdasnya.
Sekretaris Daerah Armiadi, yang juga selaku PLt Dinas TPHP Lutra pada kegiatan tersebut menyampaikan, pertemuan rutin setiap tahun itu juga untuk mencari solusi setiap permasalahan yang ada di lapangan, terkhusus sektor perkebunan sawit.
“Pesertanya dari Apkasindo mewakili petani, ada dari pihak perusahaan, anggota DPR dan pemerintah untuk mencari solusi, termasuk tujuanya untuk perbaikan harga sawit,” jelas Armiadi.
Armiadi berharap menghasilkan keputusan yang menguntungkan semua pihak. (sr)