Palopo, Saorakyat.com–Recana akan berlabuhnya Kapal MV Coral Adventure di Pelabuhan Tanjung Ringgit Kota Palopo, pada Senin 9 Februari 2020 menuai penolakan dari warga yang disuarakan oleh sejumlah mahasiswa.
Penolakan itu, karena kekhawatiran warga Palopo dan sekitarnya, mewabahnya virus korona-Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Apalagi setelah pemerintah mengumumkan adanya WNI positif tereinfeksi covid-19.
Rencana kedatangan kapal berbendera Australia itu, berpenumpang turis asal Australia dan New Zealand menjadi viral di media sosial warga Palopo dan wilayah sekitarnya.
Penolakan kedatangan kapal ini mendapat reaksi dari sejumlah mahasiswa universitas di Kota Palopo. Terutama mahasiswa Universitas Andi Djemma.
Imam Paduli, Fakultas Hukum Universitas Andi Djemma, bersuara untuk menolak kapal tersebut. Lantaran dia menilai kedatangan kapal tersebut tidak pada waktu yang tepat di tengah kecemasan warga wabah virus korona.
“Tidak ada toleransi kedatangan kapal MV. Coral, karena situasi yang tidak tepat,” tegasnya kepada wartawan, Rabu (4/3)
Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam Kota Palopo ini, meminta Pemkot Palopo dan seluruh pihak terkait, terkhusus anggota DPRD Palopo diharapkan melakukan pertimbangan mendalam, baik teknologi, medis dan hal-hal lain yang prinsipil
“Jika perlu tolak sementara waktu hingga betul-betul suasana ini optimal kembali,โ ungkapnya, .
Imam mengatakan, beberapa negara sudah isolatif dan menutup diri terhadap seluruh agenda wisatawan luar.
โBukan kita tidak percaya kemampuan pemerintah dalam menimalisir hal ini sesuai standar penanganan medis. Tapi, lagi-lagi menghindari lebih dini hal-hal yang tidak inginkan,” jelasnya.
Diketahui sebelumnya, kapal tersebut juga telah ditolak sandar di Alor dan Lembata Nusa Tenggara Timur (NTT). Namun bertolak ke pelabuhan Ende, NTT dan diizinkan berlabuh di sana.
Melalui Pemkab Alor bersurat ke otoritas pelabuhan dan pihak terkait lainnya untuk tidak memberi izin kapal tersebut. (tkp/sr)