SULSEL, SAORAKYAT— Kejagung RI kembali melakukan rotasi dan mutasi pejabat struktural di lingkungan kejaksaan. Salah satunya putera Luwu yang selama ini sebagai Kejati Sulsel
Kini Agus Salim, SH, MH mendapat penugasan baru sebagai Inspektur Keuangan II pada Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan (Jamwas)
Posisi yang ditinggalkan Agus Salim akan diisi oleh Dr. Didik Farkhan Alisyahdi, pejabat yang sebelumnya memegang jabatan yang sama di Kejagung.
Pergantian ini merupakan bagian dari langkah penyegaran organisasi untuk meningkatkan efektivitas dan kinerja lembaga.
Mutasi juga berlangsung di tingkat Kejaksaan Negeri (Kejari). Nauli Rahim Siregar, yang sebelumnya menjabat Kajari Makassar, mendapat promosi menjadi Asisten Intelijen Kejati Sumatera Utara.
Sementara posisi Kajari Makassar kini dipercayakan kepada Andi Panca Sakti, mantan Aspidsus Kejati Sulawesi Tengah.
Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Sulsel, Soetarmi, membenarkan informasi tersebut.
Baca juga : Pemprov Sulsel-Pemkab Luwu Gelar Pangan Murah
Ia mengatakan, pergeseran jabatan tidak hanya terjadi di Makassar, tetapi juga di beberapa daerah lain.
“Pergantian juga menyentuh beberapa posisi strategis lain di Kejati Sulsel, termasuk Asisten Pidana Militer (Aspidmil), Asisten Pidana Khusus (Aspidsus), serta koordinator pada bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun),” ujar Soetarmi, Senin (13/10/2025).
Selain di tingkat provinsi, mutasi juga dilakukan terhadap sejumlah kepala kejaksaan negeri di kabupaten seperti Soppeng, Enrekang, Wajo, Luwu, dan Selayar.
Langkah rotasi dan promosi ini disebut sebagai bagian dari evaluasi rutin Kejaksaan Agung untuk memastikan sistem organisasi berjalan secara profesional, dinamis, dan optimal.
Untuk diketahui, sosok Dr. Didik Farkhan Alisyahdi atau yang akrab disapa Kang DF ini dikenal luas karena rekam jejaknya yang panjang dan prestasinya dalam menegakkan hukum.
Pria kelahiran Bojonegoro, 18 Oktober 1971 ini telah menempati berbagai posisi strategis di sejumlah kejaksaan negeri dan tinggi di Indonesia, terutama di wilayah Jawa Timur.
Lulusan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) angkatan 1989 ini memulai karier kejaksaan di kampung halamannya, Bojonegoro, dan perlahan menapaki jenjang karier melalui berbagai jabatan di Martapura, Kepanjen, Tanjung Perak, hingga Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
Berbekal dedikasi tinggi, Kang DF kemudian dipercaya menduduki sejumlah posisi penting, termasuk sebagai Kepala Kejaksaan Negeri Surabaya.
Pada masa itu, kinerjanya mendapat apresiasi langsung dari Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, lantaran berhasil mengembalikan aset berupa tanah dan bangunan milik Pemerintah Kota Surabaya yang sebelumnya dikuasai pihak swasta.
Tak berhenti di situ, saat menjabat Asisten Tindak Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Jawa Timur, Kang DF juga dikenal berhasil menyelamatkan banyak aset pemerintah daerah yang sempat tak terlacak.
Sejumlah kasus besar di wilayah Jawa Timur pun berhasil diungkap berkat kepemimpinannya yang tegas dan profesional.
Dalam perjalanan kariernya, Didik Farkhan sempat mengabdi di berbagai daerah dan unit kerja.
Ia pernah menjabat di Kejaksaan Negeri Sangatta, Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, hingga dipercaya menjadi Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Bali.
Di tingkat pusat, Kang DF juga sempat menjabat sebagai Kepala Pusat Daskrimti Kejaksaan Agung RI sebelum akhirnya diangkat menjadi Kepala Kejaksaan Tinggi Banten.
Terakhir, pada 2024, ia mendapat amanah sebagai Inspektur V pada Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan (Jamwas).
Dari sisi akademik, Didik Farkhan juga dikenal konsisten menimba ilmu.
Setelah menyelesaikan studi sarjana hukum di Universitas Brawijaya pada tahun 1993, ia melanjutkan pendidikan magister hukum di Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin dan lulus pada 2005.
Dedikasinya terhadap dunia pendidikan berbuah gelar Doktor Hukum dari Universitas Airlangga Surabaya pada tahun 2021. (*)