Lutra, Saorakyat.com–Ancaman kekurangan stok pangan di tengah pandemi Covid-19 tak boleh dikesampingkan. Apalagi kalo hanya retorika sekadar ‘pemanis’ di tengah situasi tak menentu.
Kondisi ke depan menjadi pemikiran Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan Bogor. Melalui obrolan video conference zoom (vicom) dengan tema Ancaman Kelaparan di Tengah Pendemi Covid-19 yang diikuti Kepala PSP3 IPB Universitas, Dr. Sofyan Sjafar, Expert Board KRKP, David Ardhian, Perwakilan Dirjend PPMD Kemendesa, Kordinator Katalis Indonesia, Siswan, para NGO, Kamis, (9/4/20).
Tentunya, problematika ini menjadi ancaman daerah. Apalagi yang ketersedian pangannya tidak tersedia. Bukan sesuatu yang harus dijawab dalam apologi memberikan harapan di tengah situasi tak menentu. Tapi memastikan kondisi riil situasi pangan dan kemampuan daya beli masyarakat.
Baca Juga:
- Diskes Lutra Gunakan Rapid Test, 31 ODP Negatif Covid-19
- Bupati Lutra Salurkan PKH Senilai Rp1,2 Miliar dan Alsintan di Seko
Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan, Said Abdullah, mengatakan kerawanan pangan muncul di kota. Tapi bisa juga berdampak ke desa, karena tekanan Covid-19 yang menurunkan akselerasi produksi pangan.
Meski demikian, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani menjamin ketersedian pangan di Lutra. Indah yang menjadi salah satu narasumber pada kesempatan tersebut, berargumen, untuk memompa keterjangkauan masyarakat terhadap pangan, disiasati dengan padat karya dalam pembangunan di seluruh desa di Kabupaten Lutra.
“Identifikasi dan pemetaan situasi pangan di tingkat terkecil menjadi baseline untuk penerapan strategi pengamanan pasokan pangan,” paparnya.
Baca Juga:
- TKS Luwu dan Bulog Silang Bahasa soal Stok Beras Habis
- Luwu Mulai Terapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar, Stok Pangan Dijamin Aman
Dia mengurai, luas persawahan saat ini di Luwu Utara mencapai 28.404 Ha. Dari itu bisa produksi 247.905 Ton. Sehingga surplus mencapai 94.000 Ton. Diperkirakan angka ini akan bertambah, karena puncak panen raya akan berlangsung di minggu ketiga April sampai pertengahan Mei.
“Stok pangan daerah Lutra dapat mencukupi sampai bulan Oktober. Namun tetap situasi pangan di Lutra cukup gradual. Sehingga perlu ada subsidi silang dari daerah surplus pangan ke daerah yang defisit pangan menjelang bulan Suci Ramadhan dan pada masa pandemi Covid-19,” ujarnyam
Dia menambahkan, pangan lokal juga tersedia seperti, sagu, jagung, ikan dan sayur. Pada masa pandemi ini, petani masih bisa berproduksi dengan penggunaan mekanisasi pertanian yang mampu mengurangi jumlah pekerja di sawah. Sehingga penanggulangan phisical distance di sawah dapat terkontrol.
“Penanggulangan melalui phisical distance di sawah dapat terkontrol, karena falsafah orang tua dahulu kita โlebih baik mati berdarah dari pada mati kelaparanโ itulah yang membuat para petani tetap semangat untuk beraktivitas di tengah Covid-19,” tutupnya. (kd/aj/*)