JAKARTA, Saorakyat.com–Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat jumlah kasus terkonfirmasi positif per hari ini Jumat (1/5/20) menjadi 10.551, setelah ada penambahan 433 orang. Sedangkan pasien yang dinyatakan sembuh menjadi 1.591 setelah ada penambahan sebanyak 69 orang.
“Kalau kita melihat data ini maka proporsi laki-laki 58 persen, wanita 42 persen. Artinya memang lebih banyak laki-laki yang menderita sakit COVID-19 ini,” jelas Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graraha BNPB, Jakarta, Jumat (1/5/20).
Kemudian, untuk kasus sembuh dari 34 Provinsi di Tanah Air, DKI Jakarta menjadi wilayah dengan sebaran pasien sembuh terbanyak yakni 488, disusul Jawa Timur sebanyak 162, Jawa Barat 145, Sulawesi Selatan 135, Bali 121 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 1.591 orang.
Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.
-
Baca Juga
- Empat Daerah di Tana Luwu Tak Lapor Penyesuaian APBD Disanksi Menteri Keuangan
- Kasus Positif Covid-19 di Lutim Bertambah Menjadi 11 Orang Terjangkit
- RSUD Lakipadada Terima 15 Hasil PCR Swab Dinyatakan Negatif Covid-19
- Syarif Hasan: Pemerintah Diminta Tegas Tolak Kedatangan 500 TKA China di Sultra
Di sisi lain, jumlah kasus meninggal setelah terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah menjadi 800 setelah ada penambagan sebanyak 8 orang. Jika dilihat dari parameter jenis kelamin yang meninggal, sebanyak 66 persen laki-laki dan 34 persen perempuan.
“Jika dilihat angka proporsi meninggal, maka 66 persen adalah laki-laki dan 34 adalah perempuan,” jelas Yuri.
Dalam hal ini, ada faktor penyakit penyerta atau komorbiditas hipertensi, diabetes, jantung dan penyakit paru-paru, yang memperburuk kondisi pasien hingga meninggal dunia.
Selanjutnya Gugus Tugas merincikan data positif Covid-19 di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 11 kasus, Bali 235 kasus, Banten 418 kasus, Bangka Belitung 19 kasus, Bengkulu 12 kasus, Yogyakarta 104 kasus, DKI Jakarta 4.317 kasus.
Selanjutnya di Jambi 32 kasus, Jawa Barat 1.012 kasus, Jawa Tengah 746 kasus, Jawa Timur 1.034 kasus, Kalimantan Barat 61 kasus, Kalimantan Timur 136 kasus, Kalimantan Tengah 156 kasus, Kalimantan Selatan 179 kasus, dan Kalimantan Utara 115 kasus.
Kemudian di Kepulauan Riau 89 kasus, Nusa Tenggara Barat 233 kasus, Sumatera Selatan 156 kasus, Sumatera Barat 172 kasus, Sulawesi Utara 45 kasus, Sumatera Utara 117 kasus, dan Sulawesi Tenggara 62 kasus.
Adapun di Sulawesi Selatan 547 kasus, Sulawesi Tengah 48 kasus, Lampung 50 kasus, Riau 42 kasus, Maluku Utara 41 kasus, Maluku 23 kasus, Papua Barat 42 kasus, Papua 210 kasus, Sulawesi Barat 43 kasus, Nusa Tenggara Timur tiga kasus, Gorontalo 15 kasus dan dalam proses verifikasi lapangan 26 kasus.
Akumulasi data tersebut diambil dari hasil uji spesimen sebanyak 102.305 yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 89 laboratorium. Sebanyak 76.538 kasus spesimen yang diperiksa didapatkan data 10.551 positif dan 65.987 negatif.
Kemudian untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) menjadi 233.120 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi 22.123 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 318 kabupaten/kota di Tanah Air.(as)