Penerapan PSBB Tidak Signifikan Tekan Kasus Corona

Anggota Komisi V DPR RI, Irwan

JAKARTA, Saorakyat.com–Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebetulnya tidak signifikan menekan angka kasus Covid-19 di Tanah Air. Apalagi, sejak awal pemerintah tidak jelas dalam menangani Covid-19 ini. Kini, daerah yang masuk zona merah semakin banyak, tapi penerapan PSBB juga lamban.

“Sejak awal pemerintah tidak jelas menangani Covid-19 ini.” kata Anggota Komisi V DPR RI, Irwan via Whatsapp, Minggu (26/4/20).

Menurutnya, banyak yang menilai penentuan daerah zona merah Corona selama ini tidak jelas parameternya. Setelah menjadi zona merah, pemerintah baru menerapkan PSBB.

  • Baca Juga:

Pasien Sembuh Sebanyak 1.107, Sulsel Sudah 440 Positif Covid-19

Ramai Warga di Makassar Tolak Masjid Ditutup Selama PSBB

58 Warga Lutra Diambil Swabnya, Cluster Temboro Kurir Corona ke Tana Luwu?

“Sedari awal saya inginnya pemerintah memilih Lockdown atau karantina wilayah sebagai skema penanganan Covid-19 di Tanah Air. Karena saya sangat yakin penerapan PSBB tidak akan mampu signifikan menghentikan penyebaran Covid-19. Yang terjadi adalah banyak rakyat terkena Covid-19 tanpa mampu terdeteksi oleh pemerintah termasuk yang meninggal karena Covid-19,” kilah politisi Partai Demokart ini.

Irwan menjelaskan, antara PSBB dan karantina wilayah (lockdown) sangat berbeda. PSBB hanya bersifat pengendalian aktivitas. Sedangkan karantina wilayah itu penghentian aktivitas masyarakat. PSBB tidak menjamin biaya hidup rakyat. Sedangkan karantina wilayah, segala biaya hidup rakyat dan ternak dijamin oleh negara.

“Itulah kelemahan PSBB karena filosofisnya adalah pembatasan sosial yang tergantung skalanya. Jadi, agak pragmatis dalam pelaksanaannya. Multitafsir dalam pengambil kebijakan. Beda halnya jika lockdown atau karantina wilayah, maka filosofisnya jelas bukan pengendalian, tetapi penghentian semua aktivitas transportasi. Tidak ada wilayah abu-abu. Intinya dihentikan. Tetapi semua biaya hidup masyarakat dijamin selama penghentian aktivitas,” jelas legislator asal Kaltim itu. (mh/es/as)

READ  Presiden Jokowi Sebut 105 Ribu APD Tiba Siap Didistribusikan