LUTRA, SAORAKYAT— Meskipun keuangan daerah Pemerintah Luwu Utara (Lutra) dalam kondisi tidak baik, Bupati Andi Rahim Abdullah melakukan berbagai langkah, terutama dalam penyelesaian Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP)
Kekinian, Pemkab Lutra akan membayar TPP ASN kurang lebih tujuh ribu (7000) orang selama dua bulan.
“Kami putuskan untuk membayar TPP Bapak-Ibu dulu selama dua bulan, supaya kita semua bisa lebih baik lagi dalam melayani masyarakat,” kata Bupati Andi Abdullah Rahim beberapa hari lalu pada suatu apel di Lapangan Lagaligo Pemda Lutra.
Andi Rahim berjanji akan memberikan apa yang menjadi harapan dan keinginan ASN. Namun, harus memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
“Pemda harus menyelesaikan dulu yang menjadi kewajiban ASN, karena tak bisa melayani dengan baik kalau ASN kita tidak sejahtera,” sebutnya.
Dia berharap, seluruh ASN yang menerima TPP bulan Februari dan Maret dapat meningkatkan kinerjanya dalam melayani masyarakat.
Diketahui, hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI total utang Kabupaten Lutra per 31 Desember 2024 mencapai Rp263 miliar.
Angka tersebut sudah termasuk utang dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang harus diselesaikan hingga tahun 2027.
Dengan begitu, kondisi keuangan Pemda Lutra pasca kepemimpinan Indah Putri Indriani menyisahkan utang membuat beban fiskal daerah.
Sehingga pemerintahan di bawah nahkoda Andi Rahim Abdullah harus aktif melakukan upaya efesiensi anggaran, hingga akhirnya TPP ASN tertunda terbayar.
“Tentu saja, dalam tiga bulan pertama tahun 2025 ini, utang kita sudah berkurang. Nanti akan kita hitung kembali berapa pengurangan yang sudah kita lakukan sejak bulan Januari,” jelas Andi Rahim beberapa waktu saat menerima hasil Audit BPK.
Andi Rahim mengakui, dengan jumlah utang yang cukup besar, ruang fiskal daerah menjadi sempit serta mempengaruhi fleksibilitas dalam membuat kebijakan strategis.
Namun, berbagai langkah telah dilakukan untuk tetap mewujudkan visi-misi pembangunan daerah, salah satunya melalui efisiensi anggaran.(*)