JAKARTA, SAORAKYAT– Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), meninjau sejumlah proyek pembangunan di Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Sulawesi Selatan (Sulsel)
AHY menyampaikan Pemda Sulteng telah melakukan koordinasi positif dengan pemerintah pusat untuk merealisasi berbagai program pembangunan daerah, khusunya di Sulteng. Sehingga nanti dampak positif yang dirasakan dapat terasa langsung masyarakat.
“Pak Gubernur menyampaikan banyak hal yang cukup konkret, khususnya kebutuhan infrastruktur dasar seperti jalan, pelabuhan, hingga pengembangan bandara. Ini menjadi masukan penting bagi kami untuk ditindaklanjuti secara koordinatif,” ujar AHY dalam keterangannya, Jumat (11/7/2025)
AHY juga mencatat, Gubernur Sulteng memiliki pemahaman yang baik terhadap tantangan di wilayahnya, yang menurutnya tidak lepas dari pengalaman panjang dalam pemerintahan daerah.
“Beliau cukup mengenal medan, karena pernah menjabat di tingkat kabupaten selama dua periode. Itu membantu dalam memahami dinamika lokal dan menyusun prioritas pembangunan,”kata putra sulung Presiden RI ke-6, SBY.
Sementara, Anwar Hafid mengatakan, salah satunya fokus pembahasan yakni peralihan status Bandara Mutiara SIS Aljufri menjadi bandara internasional.
“Ini untuk permudah konektivitas antarwilayah Sulteng. Peningkatan status Bandara kebanggaan Sulteng ini dapat mendukung pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Anwar.

Meninjau IPAL di Makassar, Sulsel
Sementara itu AHY di sela-sela transit di Makassar dari Palu ke Jakarta bersama Gubernur Sulsel, Walikota dan Wakil Walikota Makassar, serta jajaran Kementerian PU meninjau Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Losari di Jalan Metro Tanjung Bunga, Kota Makassar.
IPAL ini sudah beroperasi, dibangun dengan kerja sama antara pemerintah kota dan pemerintah pusat melalui mekanisme pinjaman dari ADB.
“Instalasi pengelolaan air limbah penting sekali bagi masyarakat perkotaan yang semakin padat penduduknya, untuk mengolah limbah rumah tangga maupun industri. Limbah harus dikelola agar bersih kembali,” kata AHY dalam kunjungannya di IPAL
Namun kata dia, dari kapasitas yang ada, baru digunakan kurang dari 10 persen atau baru 1.200 M kubik dari kapasitas 14.000-16.000 M kubik.
Instalasi ini lanjutnya, di atas lahan sekitar 2,3 Ha ini menggunakan sistem yang memang sudah terbukti selama ini, ada tahapan-tahapan teknisnya dengan proses-proses secara khusus agar air bersih kembali.
“Saya dengar Pak Wali Kota atas arahan Pak Gubernur siap untuk mendukung dengan alokasi anggaran setiap tahunnya, agar saluran sambungan ke rumah tangga itu juga bisa semakin banyak,” sebutnya.(*)